• SMK Muhammadiyah 1 Bantul Laksanakan Asesmen Akhir Semester Gasal berbasis Android
• "Ikhtiar Guru Muhammadiyah Wujudkan Pendidikan Unggul Berkemajuan" Upacara Memperingati Hari Guru
• 40.000 Warga Muhammadiyah Bantul Banjiri Jalan Sehat Silaturahmi Akbar Milad Muhammadiyah ke-111
• Pererat Kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri, SMK Musaba Gelar Workshop bersama KomiteSekolah
• "Beriman, Berjuang, dan Ikhlas Berujung Rahmat Allah" Pengajian Keluarga Guru & Karyawan MUSABA
• Diikuti 20 Dunia Usaha & Industri, 350 Pelamar Kerja Banjiri Job Fair 2023 SMK Muhammadiyah 1 Bantul

17 Agustus menjadi tanggal yang ikonik bagi bangsa Indonesia, karena tepat pada tanggal tersebut di tahun 1945 terjadi peristiwa paling bersejarah bagi bagsa Indonesia yaitu kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah rangkaian peristiwa 17 Agustus 1945 menjadi titik akhir masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.

Untuk mengenang sejarah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang membela kemerdekaan bangsa Indonesia maka pada hari Kamis, 17 Agustus 2023 SMK Muhammadiyah 1 Bantul menggelar upacara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Upacara yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB ini bertempat di lapangan SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan diikuti oleh Guru, Karyawan serta siswa-siswi kelas X, XI, dan XII SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

Upacara kali ini dipimpin oleh Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Bantul Harimawan, S.Pd.T. Dalam amanatnya, Beliau menyampaikan "Hari ini tanggal 17 Agustus 2023 bertepatan dengan hari kemerdekaan republik Indonesia yang harus kita maknai dengan semangat untuk berjuang dan mau berkorban. Para pahlawan pendahulu mengajarkan kepada kita untuk kita teladani bahwa mereka rela kehilangan nyawa, ayahanda-ayahanda kita berjuang tanpa lelah demi kemerdekaan untuk kita saat ini.

Kalau kita membaca sejarah pada saat itu 1945 di bulan Agustus sebelumnya ditandai dengan kekalahan jepang yang waktu itu sedang berkuasa dinegara kita kalau tidak salah ditanggal 6 dan juga 9 kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom dan akhirnya jepang menyerah. Dalam momentum kekosongan ini para pemuda Indonesia pada saat itu Sutan Syahrir dan kawan-kawan mendesak para kaum tua yaitu Bung Karno, Bung Hatta, dan sebagainya untuk mengumumkan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia

Para pemuda indonesia memberi semangat kepada kaum tua mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan meskipun pada saat itu sudah dijanjikan oleh pemerintah jepang akan dihadiahi kemerdekaan. Namun kaum muda kita yang bersemangat tidak mau diberi hadiah kemerdekaan karena memang sejak lama 3,5 abad bukan waktu yang singkat untuk merebut kemerdekaan mereka berpesan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehingga disini bisa kita ambil hikmahnya, para kaum muda usia kalian jiwa-jiwa muda ini memang sangat diperlukan dalam perjuangan.

Mudah-mudahan dimasa yang akan datang harapan itu selalu ada dipundak kalian karena kami berharap dimasa-masa yang akan datang kalian semua meneruskan perjuangan para pahlawan dan perjuangan kita hari ini dan meneruskan persyarikatan muhammadiyah menjadi kader-kader muhammadiyah yang jauh lebih baik daripada kita semua."(min)